Sunday, April 15, 2007

ILMUL HAL

BISMILLAHIRROHMANIRROHIM

sebuah hadist berbunyi Afdlolul ilmi ilmul hal, wa afdlolul amal hifdhul hal
sebaik-baik ilmu adalah ilmu hal, dan sebaik-baik amal ialah menjaga hal. Ilmu Hal ialah ilmu yang berkaitan dengan tingkah laku, sopan santun, etika. Dari sini dapat kita simpulkan menjaga Hal ialah menjaga tingkah laku. mungkin muncul kenapa tingkah laku menjadi begitu penting? kenapa etika menjadi sebaik-baik ilmu, dan menjaganya menjadi sebaik-baik amal?
kita simpan dulu pertanyaan ini. terlebih dahulu akan saya ungkap mengenai etika.
dalam menuntut ilmu ada beberapa macam etika.
yang pertama adalah etika terhadap guru. hal ini mutlak adanya. seorang murid atau santri wajib bersikap sopan terhadap guru atau kyainya. kita wajib menyenangkan hati beliau, mengikuti perintah beliau, dan menjaga adab pada beliau. begitu pentingnya menghormati guru, sayyidina Ali Karomallohu wahjah pernah berkata "aku adalah hamba bagi orang yang pernah mengajarkan kepadaku walaupun satu huruf saja. apabila ia hendak menjualku, maka bukan masalah bagiku, jika hendak membebaskan atau ia ingin tetap menjadikan aku hamba, maka aku tetap mau" begitu mulia seorang guru dari orang-orang muslim. mereka bagaikan cahaya yang menerangi hati murid-muridnya. maka hendaknya kita menghormati guru dengan menjaga sikap, menyenangkan hatinya, dan juga menghormati keluarganya, juga sahabat-sahabatnya. dan sebagian dari memuliakan guru termasuk tidak berjalan di depannya, tidak duduk di tempat duduknya, tidak memulai pembicaraan kecuali atas izinnya, dan tidak mengetuk pintunya melainkan menantinya hingga keluar.
yang kedua ialah etika terhadap kitab. kita takkan mendapatkan apa-apa dari sebuah buku jika kita seenaknya saja memperlakukannya. bila kita menganggap remeh suatu buku atau kitab, maka kita anggap remeh pula isinya. dari sini sudah dapat dipastikan kita takkan memperoleh apa-apa darinya melainkan hanya buang-buang waktu membacanya. kita analogikan saat makan, bila kita meletakkan piring begitu saja di lantai, sementara kita duduk diatas singgasana, maka kita akan kesulitan meraih apa-apa di dalamnya, bahkan justru isi piring itu akan berceceran di lantai. begitu pula buku. seorang sufi berpesan padaku ".. hormati kitabmu lebih dari caramu menghormati piring makanmu..." dan memang begitulah seharusnya kita menghormati buku. sebisa mungkin kita angkat buku tersebut untuk mendekatkan pada pandangan kita. memuliakan buku termasuk didalamnya memuliakan pengarangnya, karena secara tidak langsung beliau guru kita.
yang ketiga adalah etika terhadap sesama muslim. etika ini meliputi memenuhi hak-haknya, menebar manfaat pada mereka, dan menjaga hatinya. seorang muslim hendaknya mendahulukan mendengar keluhan saudaranya daripada mengungkap keluhan ke saudaranya. dalam sebuah ayat dikisahkan ketika ashabul kahfi hendak keluar gua untuk mengetahui berapa lama mereka ada disana, seorang lain berpesan "hendaklah bersikap lemah lembut dan jangan menceritakan hal pada orang lain" disini dapat kita simpulkan, kepada siapapun meski dia bukan orang berilmu, meski ia orang biasa yang mungkin hanya mengenal islam ala kadarnya kita tetap harus bersikap lemah lembut. dan jangan menceritakan hal padanya. sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, sebaiknya kita mengutamakan mendengar keluhan saudara kita daripada mengeluh pada saudara kita. dan sebagai saudara yang baik sebaiknya kita memberikan masukan dan nasehat yang dapat menyenangkan dan menenangkan hatinya. beritakanlah kebenaran dengan kata-kata yang halus dan lembut. jangan sampai terkesan menggurui karena belum tentu ilmu kita lebih dari lawan bicara kita. dan kita sebaiknya selalu khusnudzon terhadap orang lain. melihat kebaikannya daripada mencari kesalahannya.
dari beberapa uraian diatas, jelas bahwa menjaga etika sangat penting dalam menuntut ilmu. dikatakan oleh sebagian ulama "menghormat itu lebih baik daripada taat. apakah engkau tidak berpikir bahwa tidaklah orang menjadi kufur lantaran berbuat maksiat, akan tetapi ia bisa kufur sebab telah meninggalkan rasa menghormat"
sedemikian besar makna penghormatan etika dan menjaga tingkah laku dalam islam. maka hendaknya kita bersikap baik, lebih menjaga diri dari ucapan-ucapan dan perbuatan yang mungkin dapat menyakiti orang lain. seorang sufi berpesan "bila seorang muslim memulai hari dengan niat tidak akan berbuat dholim pada saudaranya, maka terampuni dosanya"
sekali lagi saya ingatkan pada diri saya dan saudara sekalian, hendaknya menjaga etika dan sopan santun dalam menuntut ilmu. lebih banyak mendengar daripada bicara, menghormati guru dan kitab. dengan menghormati dan memuliakannya insya Allah kita akan menuai ilmu darinya, bila tidak maka anak-anak kita, atau cucu-cucu kita.
demikian saya cukupkan ulasan kali ini, semoga bermanfaat, amiin

No comments: